
Selain mengajar ekskul jurnalistik di Sekolah Kristen Calvin, saya juga mendapat kesempatan jadi relawan untuk Solidaritas Nusa Bangsa (SNB). SNB ini didirikan setelah kerusuhan Mei 1998. Awalnya untuk membantu dan mendampingi para korban kerusuhan Mei, setelah itu meluas, berfokus pada gerakan melawan diskriminasi.
SNB ini dipimpin oleh Ester Jusuf. Saya kagum sekali dengan beliau. Pemikiranya dalam, hidupnya bersahaja, konsisten, dan hatinya tulus. Kehormatan sekali bisa belajar dari dia.
Nah, SNB sekarang ini memiliki proyek baru. Mereka ingin buat koran, khusus dari, untuk, dan bagi anak-anak. Namanya koran Beta, singkatan dari Berita Anak. Lewat koran ini, ingin disampaikan pesan-pesan seperti masalah HAM, kepada anak-anak. Tantangan yang cukup sulit juga. Disini saya coba bantu-bantu sebisanya, berhubung latar belakang jurnalistik saya.
Koran Beta ini unik sekali. Semua anggota-nya anak-anak SD. Pemimpin Redaksinya, Samuel, kelas 4 SD. Total ada sekitar 5-6 anak yang bergabung. Mereka bertanggung jawab mengatur jadwal rapat. Beberapa kali saya ikut, lamanya bisa dua tiga jam. Disini mereka mengeluarkan ide-ide untuk koran mereka. Ester dan saya coba bantu arahkan, tapi tidak intervensi langsung.
Tema, isi, orang-orang yang akan diwawancarai, semua ditentukan oleh bocah-bocah ini. Kalau buntu, mereka akan memutuskan lewat voting. Demokratis sekali.
Mereka sudah wawancara Kak Seto, Ibu Magda dari KPAI, Brandon dan Putri Ayu dari “IMB.” Ketika lihat hasilnya, kagum juga saya. Draft pertanyaan dibantu, tapi semua proses wawancara, dilakukan oleh para bocah ini sendiri!
Senang lihat bocah-bocah ini. Polos, nakal, tapi jujur. Mereka berteman tanpa pandang warna kulit, agama, ataupun ras. Dalam rapat, beragam tema mereka gali. Hak bermain dibahas, masalah kemiskinan didiskusikan. Menarik sekali.
Kelihatannya, mereka yang mengajari saya banyak hal.




Ulasan yang bagus Harry F. Mohon ijin untuk dibagikan, ya. Terima kasih.
silahkan Kak Graal, kehormatan neh 🙂