Tulisan ini sebelumnya dimuat di situs sejuk.org
Hal bernilai kadang tidak bisa diukur oleh waktu. Itu mungkin cara terbaik mendeskripsikan Workshop Pers Kampus yang diadakan oleh Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) yang diadakan di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok pada 25-27 Maret 2011 kemarin.
3 hari tentu relatif singkat, namun pengalaman yang didapat jauh melebihi kuantitas hari. Rangkaian tema seminar yang sangat menarik, pembicara yang mumpuni di bidangnya, dan diversitas peserta menjadi pengalaman yang berharga sekali.
Memfokuskan tema-tema HAM, kebebasan beragama, dan kesetaraan gender dengan jurnalisme kampus, membuat acara ini menjadi menarik dan unik dibandingkan acara serupa. Pembicara berkaliber seperti Usman Kansong, Ayu Utami, Luthfi Assyaukanie, dan Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah berhasil memberikan pemaparan yang menarik dan memperkaya pemahaman peserta.
Tidak jarang, diskusi hangat berlanjut hingga di ruang makan, ruang tamu, bahkan kamar tidur peserta. Bukti bahwa materi yang diberikan menempel di kepala peserta dan berhasil merangsang mereka untuk terus berpikir. Terkadang ada berbagai perbedaan pendapat, tapi semua sepakat pada hal yang menjadi inti terpenting:
Penghargaan akan keragaman Indonesia, entah suku, agama, dan ras. Serta komitmen untuk menentang dan mengutuk keras tindakan kekerasan ataupun diskriminatif atas nama apapun. Semua bertekad menyebarkan semangat ini melalui tulisan dan lembaga pers di kampus masing-masing.
Bukan sekedar pepesan kosong–menggunakan istilah yang populer saat ini untuk merujuk presiden kita–semangat ini dituangkan secara nyata oleh para peserta dalam 3 hari ini. Tanpa memandang SARA, peserta berbaur dengan akrab.
Laki-laki, Perempuan, Jawa, Batak, Flores, Tionghoa, Sunda, Islam, Kristen, Katolik, bahkan Ahmadiyah! Semua saling menghargai. Kekakuan hanya berlangsung pada beberapa jam awal, setelah itu peserta bak teman yang lama tak berjumpa. Akrab, bercanda, tertawa, berdiskusi, berdebat. Semua dengan hati gembira dan semangat kebersamaan.
Kalaupun ada penyesalan, mungkin kepada waktu yang terlalu singkat untuk kebersamaan yang indah ini. Namun apapun, 3 hari ini telah mengajarkan banyak sekali hal kepada peserta, dan tentu itu akan menjadi dasar yang penting bagi mahasiswa generasi muda ini, untuk meneruskan perjuangan besar dan berat di depan mata:
Perjuangan untuk menghormati, menjaga dan mempertahankan keberagaman di Indonesia.
***
Harry Febrian
Peserta Workshop Pers Kampus Sejuk “Panduan Jurnalis Kampus Memberitakan Isu Keberagaman”
kudu tuh rof! seru!
sipp, ke tkp gan! 😀
thx udah mampir! 🙂
Waaah, jadi nyesel nih nggak ikut. Tahun depan deh ikut. :)))
Eh, bro maen2 juga ke blog gue ya… http://rofiuddarojat.wordpress.com/